Dilansir Softpedia, Kamis (12/4/2012), salah satu alasan
mengapa hewan mamalia yang mampu terbang tersebut mampu menyimpan energi adalah
karena sayap mereka yang sangat fleksibel. Para ilmuwan mengatakan bahwa temuan
ini bisa bermanfaat bagi insinyur yang bergelut di bidang penerbangan untuk
desain sayap pesawat terbang.
Sayap kelelawar memiliki membran tipis yang memungkinkan
mereka untuk terbang dan menjaga berat badan mereka secara keseluruhan. Studi
baru ini dipimpin oleh tim interdisipliner dari ahli Biologi, Fisikawan dan
insinyur di Brown University, Providence, Amerika Serikat.
Dengan menganalisis dinamika gerakan sayap kelelawar ketika
terbang dengan detail yang tajam, para ilmuwan dapat mengetahui bahwa hewan itu
bisa melipat sayap mereka ke dalam tubuh mereka. Gerakan lipatan tersebut
dipercaya oleh para ilmuwan sebagai sebuah jeda atau istirahat, sehingga
dikatakan mampu menghemat hingga 65 persen energi.
Kemudian, energi yang tersimpan itu digunakan untuk kepakan
selanjutnya sehingga kelelawar bisa terbang lebih lama dan lebih tinggi.
Menurut ilmuwan, hal ini sangat penting karena kelelawar memiliki otot dan
persendian di sayapnya seperti otot pada tangan manusia.
Ilmuwan percaya sayap fleksibel seperti kelelawar,
memungkinkan hewan itu untuk dapat mengimbangi berat badannya. "Massa
sayap ini penting dan biasanya tidak dipertimbangkan dalam penerbangan,"
pungkas Ilmuwan, Attila Bergou.
0 comments:
Post a Comment